Hallo para pemburu info biodiversity Katak (bahasa Inggris: frog) adalah binatang amfibi pemakan serangga yang hidup di air tawar atau di daratan, berkulit licin, berwarna hijau atau merah kecokelat-cokelatan, kaki belakang lebih panjang, pandai melompat dan berenang. secara umum bentuk katak memiliki kaki 4 , berukuran pendek, leher tidak jelas, tidak memiliki ekor, mata besar bulat berwarna kecoklatan hingga kehitaman , memiliki tungkai bagian depan. bagian kulit pada katak sangat bervariasi dan juga beragam mulai dari warna kecoklatan bintik-bintik dan ukuran badan. para pemburu info biodiversity bagi yang penasaran dengan cara adaptasi katak di Kampus aku ini yuk lanjut baca!!! cara adaptasi katak dapat dibedakan menjadi 4 bagian yaitu teresterial,arboreal,aquatik dan fossorial. teresterial merupakan katak yang dapat hidup di hutan saja dan juga memanfaatkan genangan air yang memiliki kelembapan tinggi untuk meletakan telurnya, aboreal yang hidup di pohon dan dapat berkembang biak di genangan air pada lubang yang ada di pohon tersebut, serta genangan danau, kolam dan sungai aquatik yang hidup hanya di air saja. mulai dari anakkan hingga dewasa dan yang terakhir yaitu fossorial , yang hidup di lubang lubang tanah jenis ini sangat jarang sekali di temukan. nah kenapa, artikel kali ini saya memilih hewan katak? jadi gini sahabat, ya karena katak banyak manfaatnya yaitu sebagai pemberantas hama secara biologis , sebagai bahan buat pengobatan , memiliki kandungan gizi yang tinggi dan katak pun bisa menjadi rantai makanan dalam lingkungan nya. mari kita liat rantai makanan katak. nah kita jelasin ya rantai makanan dari katak ya. pertama rumput dimakan belalang , belalang di makan katak,katak dimakan ular dan jika ada ular dimangsa oleh burung elang dan jika burung elang mati akan di uraikan oleh jamur yang berperan sebagai dekomposer menjadi zat hara yang akan dimanfaatkan oleh tumbuhan umtuk tumbuh dan berkembang. SEMOGA BERMANFAAT PARA PEMBURU INFO BIODIVERSITY ! SALAM LESTARI
Hallo para pemburu info biodiversity Bioindikator adalah organisme yang memberi petunjuk tentang lokasi (lokasi geografis suatu tempat), status (petunjuk keadaan suatu saat), dan kualitas lingkungan. Bioindikator dapat dibagi menjadi dua, yaitu bioindikator pasif dan bioindikator aktif. Bioindikator pasif adalah suatu spesies organisme, penghuni asli di suatu habitat, yang mampu menunjukkan adanya perubahan yang dapat diukur (misalnya perilaku, kematian, morfologi) pada lingkungan yang berubah di biotop (detektor). Bioindikator aktif adalah suatu spesies organisme yang memiliki sensitivitas tinggi terhadap polutan, yang mana spesies organisme ini umumnya diintroduksikan ke suatu habitat untuk mengetahui dan memberi peringatan dini terjadinya polusi (Ghia. 2010:1). Ikan Mas adalah salah satu jenis ikan yang memenuhi syarat untuk uji toksisitas karena ikan ini sangat peka, mudah dipelihara, penyebarannya merata, mudah ditemukan, dan memenuhi syarat uji toksisitas (Yuli, et al. 2012). Hasil praktikum yang dilakukan menunjukkan adanya perubahan pH pada air stelah ditambahkan pewangi pakaian yaitu dari pH 7 menjadi pH 6. Ikan Mas yang diamati mengalami perubahan perilaku atau aktivitas di dalam air yang sudah tercemar pewangi dan pelembut pakaian. Pergerakan ikan pada menit ke 9 dan 10 menunjukkan bahwa ikan mulai mencari O2 karena kadar O2 yang semakin menipis di dalam air. Ikan pada menit ke 14 semakin menunjukkan perilaku mencari O2 seperti meloncat-loncat dan terlihat stres. Perilaju ikan pada menit ke 22-30 terlihat lerubahan warna pada ikan. Ikan terlihat mulai lemas kekurangan O2 dan mati. Penutunan DO air mengakibatkan ikan mempercepat gerakan aperkulumnya agar ikan dapat menyupali oksigen yang dibutuhkan oleh tubuh (Linda, et al. 2012). Ikan yang terkena racun bahan pencemar dapaf diketahui dengan gerakan hiperaktif, menggelempar, lumpuh dan kemudian mati (Siregar SN, et al. 2013). SEMOGA BERMANFAAT PARA PEMBURU INFO BIODIVERSITY ! SALAM LESTARI
Hallo para pemburu info biodiversity Makrofauna tanah mempunyai peran yang sangar penting dalam suatu habitat. Salah satu peran makrofauna tanah adalah menjaga kesuburan tanah melalui perombakan bahan organik, distribusi unsur hara, pengangkutan aerasi tanah dan sebagainya. Menurut Sugiyarto,et al. 2007 dalam Wibowo C dan Syamsudin AS 2017, makrofauna tanah lebih banyak ditemukan pada daerah dengan keadaan lembab dan kondisi tanah dapat menjadi penduga kualitas lingkungan. Pengamatan dilakukan dengan melubangi tanah seluas 30x30 cm dan 60x60 cm pada kedalaman 5 cm, 10cm, dan 15cm. Hasil perhitungan kepadatan populasi menunjukkan bahwa pada luasan 30 x 30 cm terdapat cacing tanah pada ketebalan tanah 5cm sejumlah 5 dan 2 pada ketebalan tanah 10cm dengan nilai kepdatan 0,875. Kepadatan kumbang sebesar 0,125 yang yerdapat pada ketebalan tanah 5cm sebanyak 1 ekor. Kepadatan relatif cacing tanah yaitu sebesar 87,5% dan kumbang sebesar 12,5%. Frekuensi kehadiran cacing tanah yaitu 50% dan kumbang 50%. Hasil perhitungan kepadatan dengan luasan 60x60cm menunjukan jumlah cacing pucat dan cacing merah masing-masing berjumlah 10 ekor dengan kepadatan masing-masing sebedar 0,5. Kepadatan relatif cacing pucat dan cacing merah masing-masing yaitu sebesar 50% dengan frekuensi kehadiran masing-masing 50%. Menurut Wibowo C dan Syamsudin AS 2017, jumlah individu makrofauna tanah akan semakin banyak dengan semakin bertambah bahan organik tanaman karena dapat memberi perlindungan makrofauna tanah dari tekanan kondisi lingkungan, seperti tingginya suhu serta dapat melindungi dari serangan predator. Menurut Solihin 2000. penyebaran makrofauna tanah dikelompokan menjadi dua kelompok utama, yaitu penyebaran di permukaan tanah dan penyebaran di dalam tanah. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa makrofauna tanah lebih banyak ditemukan di dalam lapisan tanah 0-10cm daripada lapisan serasah. Menurut Khairuman dan Amri 2009, cacing tanah memerlukan tempat tinggal yang lembab untuk mempertahankan cadangan air dalam tubuhnya. Lapisan tanah 0-10cm memiliki kelembaban yang cocok bagi kehidupan cacing. Menurut Wibowo C dan Syamsudin AS 2017, frekuensi kehadiran jenis hewan dalak suatu habitat menunjukkan seringnya jenis tersebut ditemukan dalam suatu habitat. Hasil perhitungan frekuensi menunjukkan bahwa makrofauna tanah yanh di temukan pada lapisan tanah 0-10cm sama besarnya. SEMOGA BERMANFAAT PARA PEMBURU INFO BIODIVERSITY ! SALAM LESTARI
Hallo para pemburu info biodiversity, sudah pada tau kan apa itu bekicot? Yap, bekicot memiliki nama latin Achatina fulica. Achatina fulica merupakan salah satu hama tanaman di sekitar pertanian dan perkebunan namun dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan, pakan, dan obat (Fitriani F 2015). Karena hewan yang satu ini sudah familiar maka kita juga perlu untuk mempelajari aktivitas harian bekicot. Aktivitas bekicot yang di amati dibagi menjadi 2 yaitu 2 bekicot untuk pagi hari dan 2 bekicot untuk malam hari. Pengamatan dilakukan selama 30 menit dan diamati aktivitasnya setiap 5 menit. Perilaku harian bekicot meliputi perilaku aktif, perilaku makan, perilaku eliminatif, perilaku inaktif dan perilaku kawin. Perilaku aktif merupakan kondisi bekicot ketika bagian kepala keluar dari cangkang dan berpindah tempat. Perilaku makan merupakan rangkaian kegiatan makan meliputi mengunyah menggunakan lidah bergigi melengkung ke pakan lainnya. Perilaku eliminatif merupakan perilaku mengeluarkan hasil pencernaan berupa urinisasi dan detekasi. Perilaku inaktif merupakan perilaku bekicot dari cangkang dan hanya bagian badan yang menempel pada bagian batang bawah daun tumbuhan (Syukur U 1993). Perilaku kawin pada bekicot terdapat empat fase yaitu fase pertemuan, fase bercumbu, fase kawin, dan fase akhir (Djohar 1986). Perilaku aktif bekicot pada pagi hari menunjukkan bahwa kedua bekicot melakukan perilaku aktif, eliminatif, dan inaktif. Kedua bekicot pada pagi hari tidak menunjukkan perilaku makan. Aktivitas kedua bekicot pada malam hari menunjukkan perilaku aktif, perilaku makan, perilaku eliminatif, dan perilaku makan. Hasil tersebut menunjukkan bahwa bekicot lebih aktif mencari makan pada malam hari. SEMOGA BERMANFAAT UNTUK PEMBURU INFO BIODIVERSITY! SALAM LESTARI :)